Pemerhati: 'Kebun Binatang Surabaya' Bisa Menjelma 'Kebun Bangkai Surabaya'
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah pemerhati
satwa di Kota Surabaya meminta pihak kepolisian setempat segera mengusut
matinya seekor singa jantan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tidak
wajar pada Selasa (7/1).
Pakar hukum lingkungan dari Unair, Dr Suparto
Wijoyo, Rabu (8/1) mengatakan pihaknya mendesak agar segera dilakukan
investigasi yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) dan pihak
kepolisian untuk membuktikan bahwa kematian satwa di sana itu secara wajar atau
tak wajar.
"Saya sangat kaget dan sedih melihat masih
banyaknya kematian hewan di KBS. Jika tidak dihentikan, maka KBS akan menjelma
menjadi Kebun Bangkai Surabaya," kata Suparto yang juga pernah menjadi
pengurus KBS dan pihak penengah ketika terjadi konflik internal KBS beberapa
tahun lalu.
Seharusnya, lanjut dia, ketika terjadi pemindahan
pengelolaan KBS dari perkumpulan ke Pemkot Surabaya lewat PD Taman Satwa KBS,
pihaknya berharap KBS semakin maju dan hewannya tambah sejahtera. Kenyatannya,
justru kematian satwa semakin banyak.
"Ada apa ini? Pemkot Surabaya, baik wali kota maupun direksi
PD KBS, harus memberikan perhatian lebih pada KBS. Saya tidak ingin KBS hanya
dijadikan ikon, namun tidak mendapatkan perhatian," katanya.
Komentar :
Apa yang terjadi di KBS
Surabaya adalah sebuah peristiwa yang sangat amat mengecewakan. Karena
seharusnya dimana kebun binatang adalah salah satu tempat untuk melestarikan
satwa malah menjadi tempat yang sangat mengerikan. Dimana harusnya pula satwa
dapat dilestarikan malah bias-bisa satwa akan punah.
Hal
ini tentu tidak dapat dibiarkan dan tidak bisa dianggap masalah sepele,
Aparatur penegak hokum harus serius dalam menangani kasusu ini agar tidak
terjadi lagi kejadian yang sama terulang lagi di kebin binatang yang sama.
Kita
sebagai masyarakat juga harus ikut serta mengawasi penanganan kasus ini.