Kisah Nabi Muhammad SAW
Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap-
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang di
utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad SAW tidak
ada nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah
panutan atau teladan bagi umat Islam. Tanpa jasa dan
usahanya mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah
memeluk agama Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya yang
harus kita ketahui:
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan
Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat
kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan
Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan
Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena
negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin
terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia
untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha
membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah.
Abrahah mendirikan gereja besar di Shan‟a yang bernama
Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau datang ke gereja Al
Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan
tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah
pasukan bergajah merampas harta benda penduduk
termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan
Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada
akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul
Munthalib berdo‟a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan. Keadaan kota Makkah
sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan
Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan
paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan
bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan
dalam Al-Qur‟an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur
lebur mendapat adzab dari Allah SWT. Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama
Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad
lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya
sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal
tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M. 2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah
mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala.
Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau
berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan
merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam
suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam
bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau. Nah, di saat
kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam. 3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga
Masa Kerasulannya Kebiasaan di kalangan pemuka pada
saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu dititipkan
kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup udara segar dan
bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat. Menurut
riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari
saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan
kepada Halimah Sa‟diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad. Semenjak kecil
Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah
dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah
menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya. Muhammad diasuh Halimah
selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan
menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah
dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke
tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar. Dengan adanya peristiwa
pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya.
Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib
dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan
akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah. Nabi
Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya
yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan
ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8
th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang
bernama Abu Thalib. Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40
th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah
perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta
abu Thalib kembali ke Makkah. Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar
antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung
dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau
untuk dilemparkan kembali ke musuh. Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa
menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik
Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh
Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya
melimpah ruah. Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan
Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti
Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya
Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya
Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu
Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih kecil dan anak
perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah. Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu
peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang
dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat
untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang
bernama Baqum. Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka
saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan
perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi
peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang
pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan
Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata
yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak
adalah Rasulullah. Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad .
Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu
mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar
Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada
berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad
SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang
yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut,
akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya,
paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat
julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang
miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri
dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira
beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat
menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Ketika Nabi berada di
gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata “Bacalah”.
Jawab Nabi “Aku tidak dapat membaca” Lantas Malaikat memegangi dan merangkul
Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”. Jawab
Nabi”Aku tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi
sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi
bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5).Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu
pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau
diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh
Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini,
katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati. 4. Rasulullah Berdakwah Rasulullah
SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir
tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat
jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk
menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu
yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7). Dengan turunnya wahyu ini
Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat
manusia menyembah Allah SWT. 1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah
beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan
sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam. Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam
adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman
Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq
(Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan
Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a).
Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman
Bin Auf
e). Thalhah Bin “Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g). Arqam Bin
Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal
Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam
dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah
Arqam Bin Abil Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara
Terang-Terangan Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW
dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian
turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara
terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah
dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah
SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara
sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai
dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin
bertambah. 5. Bagaimana tanggapan
orang-orang Quraisy? Orang-orang quraisy marah dan
melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya
semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta
sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan,
melawan al-Qur‟an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan. Dakwah
secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan
untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib
(Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya. Pada masa kerasulan
Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu
Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta
umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh
Malaikat Jibril untuk Isra‟Mi‟raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil
Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah
SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu. 6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan
teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah
SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh
sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana
Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi: Artinya”Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang
yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.(QS Al Ahzab:21). Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak
belajar dari Al-Qur‟an dan Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu
tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW. 7. Sifat Rasulullah SAW Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu: 1). Siddiq Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah
bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun
perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT. 2). Amanah Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah
bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang
melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam
membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan
penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya. 3). Tabligh Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin
untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada
umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang
disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah
menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT. 4). Fathonah Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat
baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan
wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah
SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa
menyampaikan wahyu Allah. 8.
Haji Wada’ Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang
terakhir yautu haji wada‟. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam
ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan
khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan
penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang
lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan
menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya
berpegang teguh dengan Al Qur‟an dan sunah Nabi SAW. Dalam surat Al Maidah ayat
3 telah diungkapkan bahwa: Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan
untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku
ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3). Ayat ini menjelaskan
bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama
23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin
tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam
shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia
63 tahun. B. Nabi Muhammad SAW
Rahmatan Lil ‘Alamin Nabi Muhammad SAW adalah nabi
akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad
Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan lil „Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi
Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani
hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di
akherat. Misi Nabi Muhammad SAW Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau
panutan bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut: a. Menyiarkan agama Islam Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara
sempurna terhadap umat manusia yaitu selama 23 tahun. b. Menyampaikan wahyu Allah SWT Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur‟an. Al Qur‟an ini di
dakwahkan kepada umat manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup. c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan
kepada umat manusia d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum
tertentu saja akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa
dan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Dari berbagai
sumber
Kisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal
Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW
Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. 'Pagi itu, Rasulullah dengan suara
terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta
kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada
kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai
aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga
bersama aku".Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang
teduh menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik
turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali
menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah
tiba. "Rasulullah akan
meninggalkan kita semua," desah
hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan
tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan
sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu,
seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu,
kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang
di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang
berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba
dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya
masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata
Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu
wahai anakku?".
"Tak tahulah
ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang
menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak
dikenang. "Ketahuilah,
dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan
di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat
maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut
bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia
ini. " Jibril, jelaskan
apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu
langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka
lebar menanti kedatanganmu," kata
Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak
senang mendengar khabar ini?" Tanya
Jibril lagi. "Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul
Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi
siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruhtubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa
sakit sakaratul maut ini." Perlahan
Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin
dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang
sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata
Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang
tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa
maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah
tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum -
peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat
saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
18
"Ummatii, ummatii,
ummatiii!" -
"Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang
memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai
sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa
Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Usah gelisah apabila dibenci manusia
kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci
Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak. Kisah 7 hari Sebelum wafat Rasulullah SAW Minggu, 4 Rabi'ul Awwal 11 H (Seminggu sebelum wafat)
Rasulullah baru saja kembali dari ziarah maqam para sahabat (baqi '), ketika
Jibril menemui Beliau dan mengajukan dua pilihan. Apakah Rasulullah
menginginkan dunia dan segala isi kandungannya, atau bertemu Allah SWT? Dan
Rasulullah Saw memilih pilihan kedua. Setibanya di rumah, Aisyah ra. menyambut
Rasulullah seraya berkata: "Wahai Rasul, kepalaku pusing".
Rasulullah-pun tersenyum, "Demi Allah wahai isteriku, kepalaku juga pusing
sekali". Lalu Rasulullah bertanya kepada Aisyah sambil bersendagurau,
"Apa yang menjadi beban fikiran, bila engkau meninggal duluan sebelum
aku?"
Sambil bersenda mesra Aisyah menjawab, "Demi Allah, jika
demikian wahai Rasulullah, Engkau tinggal kembali ke
19
isteri-isterimu yang lain". Rasulullah tersenyum mendengar
jawapan Aisyah, dan Beliau tidur pada malam itu dalam keadaan sakit. Inilah
permulaan sakit Rasulullah yang menyebabkan wafatnya beliau. Rabu, 7 Rabi'ul
Awwal 11 H (Lima hari sebelum wafat) Seperti biasa Rasulullah mengunjungi
isteri-isterinya secara bergilir. Dan setibanya di rumah Maimunah ra, sakit
Beliau tiba-tiba bertambah parah. Lalu Rasulullah memanggil isteri-isterinya
untuk berkumpul, lalu meminta izin agar boleh dirawat di rumah Aisyah ra.
Keadaan Rasulullah semakin parah, beliau terpaksa dipapah oleh Fadhil bin
'Abbas dan Ali bin Abi Talib menuju ke rumah Aisyah, sedang kedua kaki Beliau
sudah tidak boleh menapak tanah. Khamis, 8 Rabi'ul Awwal 11 H (Empat hari sebelum
wafat) Rasulullah meminta dibawakan untuknya tujuh bejana berisi air dari tujuh
telaga yang berbeza. Dalam posisi duduk, Rasulullah dimandikan dengan air
tersebut. Kerana merasa pusingnya agak berkurang, Rasulullah keluar dan
berkhutbah di hadapan umatnya. Dan pada hari itu juga, Rasulullah masih sempat
solat maghrib berjamaah bersama para sahabat. Itu merupakan khutbah terakhir
Rasulullah, dan solat terakhir beliau bersama para sahabat dan pengikutnya.
Minggu, 11 Rabi'ul Awwal 11 H (Satu hari menjelang wafat) Rasulullah
membebaskan semua hamba sahayanya, dan menghebahkan seluruh peralatan perangnya
kepada kaum muslimin. Tidak ada yang tersisa dari harta Beliau kecuali
disedekahkan semuanya.
20
Isnin pagi, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya Rasulullah) Ketika
kaum muslimin sedang menunaikan solat subuh berjemaah, dan Abu Bakar ra
bertindak sebagai imam. Rasulullah membuka pintu rumahnya yang bersebelahan
dengan jamaah solat. Rasulullah tersenyum melihat para sahabatnya mendirikan
solat. Beliau teringat perjuangan menyebarkan Islam yang telah beliau tempuh
bersama para sahabatnya itu selama 23 tahun. Abu Bakar dan sebahagian jamaah
sedar kalau Rasulullah sedang memperhatikan mereka di depan pintu rumahnya.
Nyaris saja Abu Bakar melangkah mundur sebagai isyarat agar Rasulullah
mengimami mereka, namun Rasulullah berkata, "Teruskan solat kalian
.." Rasulullah tersenyum dan menutup kembali pintu rumahnya. Itu adalah
kali terakhir para sahabat melihat Rasulullah sebelum beliau wafat. Dan juga
kali terakhir Rasulullah melihat para sahabat, dan saat itu mereka dalam
keadaan sedang solat. Isnin, waktu dhuha, 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Hari wafatnya
Rasulullah) Fatimah ra., Puteri Rasulullah saw mendatangi beliau, dan duduk di
sebelah kanan Rasulullah. "Selamat datang wahai puteriku" Sapa
Rasulullah. Lalu beliau membisikkan sesuatu kepada Fatimah, seketika Fatimah
menangis. Rasulullah membisikkan untuk kedua kalinya, dan seketika itu pula
Fatimah tertawa. "Apa yang dikatakan Rasulullah saw kepada kamu?" Tanya
Aisyah ra.
21
"Pertama, Rasulullah membisikkan kepadaku; 'Bahawa Malaikat
Jibril biasanya menemuinya sekali dalam setahun untuk membacakan ayat-ayat
Al-Qur'an. Namun, tahun ini Jibril dua kali menemuinya. Ini mungkin petanda
ajalnya sudah dekat '. Makanya aku menangis ". Jawab Fatimah Ra. Lalu
Fatimah melanjutkan, "Yang kedua, Rasulullah menanyakan, 'Apa kamu
bersedia menjadi yang pertama dari keluargaku yang akan melanjutkan
perjuanganku? Atau bersediakah engkau menjadi 'Ibu bagi orang-orang yang
beriman' (ummahatulmukminin)? '. Dan aku tertawa haru mendengar soalan itu
", tuntas Fatimah ra. Ini adalah dialog terakhir antara Rasulullah dengan
putri tercintanya Fatimah Ra. Isnin, saat-saat wafatnya Rasulullah, 12 Rabi'ul
Awwal 11 H Di saat-saat terakhir, datang Abdurrahman bin Abu Bakar (Abang dari
Aisyah ra) dan ia membawa siwak (kayu yang biasa digunakan untuk membersihkan
gigi). Aisyah melihat Rasulullah memperhatikan siwak tersebut, dan lewat
isyarat isterinya tahu Beliau seperti ingin bersiwak ketika itu. Lalu Rasulullah
duduk bersandar di pangkuan Abdul Rahman. Aisyah ra. langsung tanggap dan
meminta siwak dari Abdurrahman agar diberikan kepada Rasulullah, dan bersiwak
adalah pekerjaan Rasulullah yang terakhir sebelum menemui ajal. Setelah selesai
bersugi, Rasulullah memandang ke atas, dan bibir beliau berkomat-kamit pelan
hingga Aisyah ra mendekatkan wajahnya dan mendengar Rasulullah berdo'a;
22
مع ال ذي ن أن عمت ع ل يهم من
ال ن ب ي ين وال صدي ق ين وال شهداء وال صال ح ين ,
أل لهم اغ فرل ي وارحم ني وال
ح ق ني ب ال رف يق ع لىا لأ .. أل لهم ال
رف يق الأع لى .. أل لهم ال رف يق الأع لى .. أل لهم ال رف يق الأع لى ..
Artinya: "Sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari
golongan para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan para shalihin.
Wahai Allah, ampunilah dosaku, sayangilah aku, dan pertemukan aku dengan-Mu
(Kekasihku Yang Maha Tinggi). Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai
Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi ..
Setelah membaca kalimat di atas, Rasulullah membasuh wajahnya dengan air yang
terdapat di sisi beliau, dan kembali melafadhkan; إن ل لموت
ل س كرات .. أل لهم ال رف يق الأع لى .. أل لهم ال رف يق الأع لى ..
أل لهم ال رف يق الأع لى ..
Artinya: "Sesungguhnya kematian itu akan menghadapi 'sakaratulmaut', Wahai
Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi ..
Wahai Allah, Kekasihku Yang Maha Tinggi .. " Pada saat malaikat ingin
mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati!
Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita. Lalu Rasululllah-pun
menghembuskan nafas terakhirnya ..
Anas bin Malik mengisahkan, "Tiada hari yang paling indah dan
cerah selain hari kedatangan Rasulullah saw. ke
23
Madinah. Dan tiada hari yang lebih mendung dan muram daripada hari
ketika Rasulullah saw. wafat di Madinah ". Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW tentang Khasiat
Ayat Kursiat Ayat Kursi kisah teladan
nabi muhammad saw dan khasiat ayat kursi Inilah Kisah teladan Nabi Muhammad SAW
yang bersumber dari hadits Bukhari. Tentang dahsyatnya khasiat Ayat Kursi.
Tentang rahasia yang dibeberkan oleh setan menjelang tidur. Mari kita
mempraktekkan resep yang ada dalam kisah teladan Nabi Muhammad yang kurang
lebih diriwayatkan dalam hadits Bukhari seperti berikut ini… Dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah SAW mewakilkan tugas untuk menjaga zakat fitrah Ramadhan kepadaku,
kemudian ada seseorang mendekatiku lalu dengan bergegas dia mengambil satu
genggam makanan yang dijaga itu. Dan aku pun dengan cepat menangkapnya dan aku
katakan bahwasanya aku tidak segan mengadukan perkara ini kepada Rasulullah
SAW. Maka dia pun mengeluh, tuturnya: “Saya ini orang miskin yang memiliki
banyak beban keluarga, dan saya amat memerlukannya.” Lalu aku lepaskan dia.
Pada pagi harinya saya menemua Rasul SAW, dan sabda beliau : “Wahai Abu
Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu tadi malam? Jawab saya : “Dia mengeluh
bahwasanya dia melarat, sampai saya tak sampai hati, maka saya lepaskan dia.
Sabdanya (Rasulullah): “Dia membohongimu, dan malam nanti dia akan mendatangimu
kembali Lanjutan kisah teladan Nabi Muhammad SAW
24
Alkisah, saya menjaganya makin ketat, sebab beliau (Nabi Muhammad
SAW), memberitahu bahwa dia hendak mendatangiku kembali. Ternyata betul, dia
hadir dan mengambil satu genggam lagi. Kemudian saya tangkap dia, dan saya
katakan perihal ini akan diadukan pada Rasulullah SAW. kisah teladan nabi
muhammad sawDia menjawab sama seperti pada malam pertama, dan dia janji untuk
tidak mengulanginya. Karena jawabnya itu, maka saya lepaskan dia. Dan pada pagi
harinya beliau Nabi Muhammad SAW, menegur tindakan saya tadi malam (partanyaan
dan jawaban sama dengan pada malam pertama). Pada malam ke-3 saya lebih
mengetatkan penjagaan, dan ternyata dia hadir kembali mendekati saya, dan
melakukan seperti malam-malam sebelum itu. Saya mengatakan padanya : “Ini sudah
malam yang ke-3 anda telah berjanji untuk tidak lagi mengulanginya, mengpa anda
kau kembali lagi? Jawabannya: “Lepasakan saya, dan saya berjanji mau
mengajarkan kepada engkau kalimat yang dapat engkau ambil manfaatnya. Tanya
saya: “Apa yang dimaksud?” Jawabannya : “Ketika mau tidur baca olehmu ayat
kursi, pasti engkau dijaga selalu oleh Allah, dan setan tiada menghampirimu
hingga pagi. Lalu saya lepasakan dia, dan pada pagi hari beliau Nabi SAW,
kembali bertanya : “Apa yang dilakukan tawananmu tadi malam? Jawab saya : “Dia
mengajarkan beberapa kalimat kepada saya, katanya dapat diambil manfaat bagi
saya, sampai saya melepasakan dia.
Tanya beliau Nabi Muhammad SAW : “Kalimat apakah itu? Jawab saya :
“Dia mengatakan, bila engkau tidur, baca AYAT KURSI, pasti engkau akan selalu
dijaga oleh Allah dan setan tiada menghampiri engkau sampai pagi. Lalu beliau
25
bersabda : “Dia berkata benar, padahal biasanya dia bohong.
Tahukah kamu siapa ia? Jawab saya : “Tidak tahu.” Kemudian beliau bersabda :
“Itu adalah setan.” (HR Bukhari) Kisah Kehidupan Nabi Muhammad ص لى الله ع ل يه و س لم
dan Para Sahabat ر ضي الله ع نهم
Dan orang-orang yang terdahulu; yang mula-mula dari orang-orang
“Muhajirin” dan “Ansar” (berhijrah dan memberi bantuan), dan orang-orang yang
menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah reda
kepada mereka dan mereka pula reda kepada Nya, serta Dia menyediakan untuk
mereka syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar. (Surah At-Taubah, Ayat
100) Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda:
"Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian
beriman hingga saling menyayangi antara satu sama lain. Mahukah kalian aku
tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling
menyayangi antara satu sama lain? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya diantara
kalian" - (Muslim) Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan
bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku
26
(dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang
sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali
untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku
mencontohinya, maka dia berkata:
Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa
diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya
cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang,
rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi
telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah
di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum,
hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat,
kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal,
giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus,
tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata
antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang
belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh
bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang
pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya
panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan
dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya
tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut
serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar
daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti
jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan,
langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila
menoleh dengan semua
27
badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih
banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda
memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan
sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab
pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu
bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak
berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan
menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti
manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan,
lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan
nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu
memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari
kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya. Dalam riwayat lain,
dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa
yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu
dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat
membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela
sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua
telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya,
dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya
yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus
berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira
dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan
28
tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun
yang dingin. Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam
diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali,
dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang
aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.)
tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah
tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu. Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku
tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya
bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya
dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu
bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri.
Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya
dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam
maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain. Di antara
tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada
orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan
diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan
ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani
semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan
ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka
apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan
pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak
hadir. Jangan lupa
29
menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat
menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang
tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya
Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan
di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. Baginda tidak menerima dari
bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang
kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan
tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah
melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya
sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya. Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang
keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW
ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada
kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan
tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku
dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang
baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka
agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang
mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang,
dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana
yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.
Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak
membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak
30
suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga,
tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang
senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang
dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang
paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam
apa keadaan sekalipun. Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis
Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk
dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir
kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan
melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila
baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai
majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan
orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata,
sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun
yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya
kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya
dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali. Baginda tidak
pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada
diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak
mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh
bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di
sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya
semuanya ramah-tamah,
31
segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara
yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang
jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya
merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua,
yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang
kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama
dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya
mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar
atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau
atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah
mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang
berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda
tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari
keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan
faedah dan menghasilkan pahala. Apabila baginda berbicara, semua orang yang
berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang
tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru
mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa.
Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya
mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda
selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan
suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau
menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang,
tetapi baginda tetap
32
menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati
seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan
menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa
yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak
menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa
pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau
baginda menjauh dari tempat itu. Diamnya Nabi Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya
pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam
Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab
sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara
manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana
persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang
tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam
peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh
menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul
dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat
yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal
mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh
yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh
yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya,
dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat
dunia ataupun buat akhirat.
(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)
33
KISAH IBLIS TERPAKSA BERTEMU RASULULLAH SAW Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas: Ketika kami sedang
bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba
terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah,
bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. " Rasulullah bersabda
: "Tahukah kalian siapa yang memanggil?" Kami menjawab : "Allah
dan rasulNya yang lebih tahu." Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat
Allah bersamanya." Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya
wahai Rasulullah" Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu
tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan
pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang
hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik." Ibnu Abbas RA berkata: Pintu
lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di
janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat
seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.. Iblis berkata: "Salam
untukmu Muhammad.... Salam untukmu para hadirin..."
34
Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah SWT,
sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? " Iblis menjawab : "Wahai
Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun kerana terpaksa."
"Siapa yang memaksamu? " "Seorang malaikat utusan Allah
mendatangiku dan berkata: "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi
Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam
menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran
Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu
yang ditiup angin." "Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah
apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap
musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian
musuh." Orang Yang Dibenci Iblis Rasulullah SAW lalu bertanya kepada
Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau
benci?" Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu
adalah mahkluk Allah yang paling aku benci." "Siapa selanjutnya?
" "Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah
SWT." "Lalu siapa lagi?" "Orang Alim dan wara'
(Loyal)"
35
" Lalu siapa lagi?" "Orang yang selalu
bersuci." "Siapa lagi?" "Seorang fakir yang sabar dan tak
pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain." "Apa tanda
kesabarannya? " " Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya
kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang
sabar." "Selanjutnya apa?" "Orang kaya yang
bersyukur." "Apa tanda kesyukurannya ?" "Ia mengambil
kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."
"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?" "Ia tidak pernah
menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam." "Umar bin
Khattab?" "Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.
" "Usman bin Affan?" "Aku malu kepada orang yang malaikat
pun malu kepadanya ." "Ali bin Abi Thalib?"
36
" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia
melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mahu melakukan
itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT) Amalan Yang
Dapat Menyakiti Iblis "Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari
umatku yang hendak solat?" "Aku merasa panas dingin dan gementar.
" "Kenapa?" "Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada
Allah, Allah mengangkatnya 1 darjat." "Jika seorang umatku
berpuasa?" "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."
"Jika ia berhaji?" "Aku seperti orang gila. " "Jika ia
membaca al-Quran?" "Aku merasa meleleh laksana timah di atas
api." "Jika ia bersedekah?" "Itu sama saja orang tersebut
membelah tubuhku dengan gergaji." "Mengapa jadi begitu? "
"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu
keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi
hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau
dari dirinya."
37
"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?" "Suara kuda
perang di jalan Allah." "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"
"Taubat orang yang bertaubat." "Apa yang dapat membakar
hatimu?" "Istighfar di waktu siang dan malam." "Apa yang
dapat mencoreng wajahmu?" "Sedekah yang diam - diam. " "Apa
yang dapat menusuk matamu?" "Solat fajar." "Apa yang dapat
memukul kepalamu? " "Solat berjamaah." "Apa yang paling
mengganggumu? " "Majlis para ulama." "Bagaimana cara makanmu?"
"Dengan tangan kiri dan jariku." "Dimanakah kau menaungi anak -
anakmu di musim panas?" "Di bawah kuku manusia." Manusia Yang
Menjadi Teman Iblis Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"
"Pemakan riba."
38
"Siapa sahabatmu?" "Penzina." "Siapa
teman tidurmu?" "Pemabuk.." "Siapa tamumu? "
"Pencuri." "Siapa utusanmu?" "Tukang sihir."
"Apa yang membuatmu gembira?" "Bersumpah dengan cerai."
"Siapa kekasihmu? " "Orang yang meninggalkan solat jumaat"
"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? " "Orang yang
meninggalkan solatnya dengan sengaja." Iblis Tidak Berdaya Di hadapan
Orang Yang Ikhlas \Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah
yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. " Iblis segera
menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup
hingga hari akhir. Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu, sementara aku
boleh masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak boleh melihatku.
39
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga
hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang
pintar, yang boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana dan yang
soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas." "Siapa orang yang ikhlas
menurutmu ?" "Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa
yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat
seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan
sanjungan, aku boleh pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku
meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan
hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."
Iblis Dibantu oleh 70000 anak - anaknya Tahukah kamu Muhammad, bahawa aku
mempunyai 70000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan. Sebahagian ada
yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebahagian untuk menggangu anak -
anak muda, sebahagian untuk menganggu orang - orang tua, sebahagian untuk
menggangu wanita - wanita tua, sebahagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada
para Zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia
tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu
solat berjamaah. Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang
sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya
terhapus.
40
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang
melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan
terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di
pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya. Syaitan
juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya
lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan
berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang
lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah
selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku
terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur. Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah makhluk pertama yang
berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia
kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama
Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya.
41
Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu
domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk
menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun
ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya
menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi
semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak
berdiri untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk,
lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu
dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat.
Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', Dia pun menoleh.
Pada masa itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan
'solatmu tidak sah'. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh
dalam solatnya akan dipukul. Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk
bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras. Jika dia berhasil
mengalahkanku dan dia solat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga
dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
42
Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan
dirubah menjadi wajah keldai. Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup
hidungnya hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika
menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah
serakah dan gila dunia. Dan diapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa
untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan solat. Aku
katakan padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk orang yang
berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah
berubah baru kau solat.' Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil
meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad,
jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan
bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT "Berapa yang kau pinta dari
Tuhanmu?" "10 macam" "Apa saja?"
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak
manusia, Allah mengizinkan.
43
Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan
anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan kecuali tipuan." (QS
Al-Isra :64) Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan
dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan
yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama
dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah,
maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaitan. Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan
bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi
sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidk. Aku
minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah
menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku
saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat
sebagai saudaraku. Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara -
saudara syaitan. " (QS Al-Isra : 27) Wahai Muhammad, aku minta agar Allah
membuatku boleh melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku.
44
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam
aliran darah manusia. Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan
hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej menyesatkan orang
sedikitpun, aku hanya boleh membisikan dan menggoda." Jika aku boleh
menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh
memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika
kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau
hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang
yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan
orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam
kandungan ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus
berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 -
119) Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS
Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata : " Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan
dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para
nabi dan rasul,
45
pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin
makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang
terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong. Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW Assalamu'alaikum wr. wb Rasulullah SAW memang memiliki
banyak mukjizat. Hampir semua mukjizat para Nabi berada pada diri Rasulullah
SAW. Salah satu mukjizat Rasul adalah memiliki suara yang cukup dahsyat, bahkan
suara Rasulullah SAW bisa di dengar dari jarak yang jauh sekali. Pengeras suara
juga tidak ada, namun kok bisa didengar oleh banyak manusia dari jarak yang
cukup jauh suara Beliau itu, sungguh mukjizat yang tiada tara. Kisahny
Banyak di antara mukjizat Nabi Muhammad SAW yang seringkali
ditunjukkan kepada para sahabat. Salah satunya adalah mukjizat Rasulullah SAW
yang memiliki suara yang merdu sekali, sehingga nyaman dan indah didengar oleh
telinga. Seperti halnya penuturan Anas ra dalam sebuah riwayatnya, Rasulullah
SAW bersabda, "Bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka
tampan dan bersuara merdu. Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya
dan merdu suaranya," (HR. At-Tirmidzi). Suara Rasulullah SAW ternyata
tidak hanya merdu saja, namun juga memiliki kekuatan suara yang cukup dahsyat
sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara beliau. Banyak Riwayat yang
Mengisahkan Istri Beliau, Rasulullah SAW yang bernama Aisyah, pernah menceritakan
bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada hari Jumat, Rasulullah SAW sedang duduk
di atas mimbar di masjid. Ketika itu Rasulullah SAW bersabda kepada para
manusia, "Duduklah kalian." Sabda Rasulullah yang demikian itu
ternyata tidak hanya didengar oleh orang-orang yang berada di masjid itu saja,
akan tetapi didengar pula oleh Abdullah bin Rawahah yang pada saat itu sedang
berada di wilayah Bani Graham. Saat itu Abdullah bin Rawahah pun langsung duduk
di tempat yang jaraknya cukup jauh dari masjid itu. Padahal saat itu belum ada
pengeras suara seperti saat ini.
Dalam riwayat lainnya, Abdurrahman bin Mu'adz yang juga termasuk
salah satu sahabat Rasulullah SAW menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah
SAW sedang menceramahi para sahabat-sahabatnya di Mina. Rasulullah SAW
bersabda, "Bawalah kerikil untuk melempar." Demikian ucap Rasulullah
SAW ketika membimbing para sahabat untuk beribadah. Sementara itu Abdurrahman
sendiri ketika itu berada jauh dari Rasulullah SAW, namun ia bisa mendengar suara
beliau ketika mengajari para sahabat tentang tata cara beribadah. Tidak hanya
itu, pada suatu ketika, Bara' bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah berceramah
kepadanya dan para sahabat di sekelilingnya. Namun suara Rasulullah SAW ketika
itu ternyata mampu didengar oleh para muslimah yang berada dalam kamar pingitan
mereka. Suara Dapat Didengar dari Jarak Cukup Jauh Pengalaman lainnya juga
diungkapkan oleh Ummu Hani. Ia menuturkan bahwa pada suatu malam ketika dirinya
sedang membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun
tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu
ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah
SAW tidak ada di rumahnya saat itu. Pada saat yang bersamaan, ternyata
Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka'bah. Sedangkan rumah Ummu
Hani dan Ka'bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali.
Ummu Hani menceritakan apa yang disabdakan Nabi adalah sebagai
berikut. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai orang-orang yang beriman, dengan
lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari hatinya, janganlah kalian memfitnah
kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari cacatnya. Dan barangsiapa yang
cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia akan membuka kejelekan di tengah
rumahnya." Subhanallah... Ucapan Rasulullah SAW tersebut mampu menembus
dinding pembatas rumah-rumah para penduduk ketika itu. Sehingga banyak muslimah
yang berada di dalam kamarnya juga mampu mendengar apa yang disabdakan oleh
Rasulullah SAW tersebut, termasuk Ummu Hani. Padahal jarak mereka dengan
Rasulullah SAW cukup jauh dan tidak ada pengeras suara. Subhanallah...
http://www.masuk-islam.com/?s=ebook+kisah+nabi+adam+lengkap