Proyek yang kami lakukan adalah tentang WEB CUCI SEPATU.
Dimana kekurangan dari web tersebut adalah tidak terhubungnya lokasi cuci
sepatu dengan Google API. Maka, kami menambahkan hal tersebut kedalam proyek
ini yaiu Google API agar user dapat dengan mudah menemukan lokasi cuci sepatu.
Selasa, 20 Juni 2017
Proyek 1
Proyek yang kami lakukan adalah tentang WEB CUCI SEPATU.
Dimana kekurangan dari web tersebut adalah tidak terhubungnya lokasi cuci
sepatu dengan Google API. Maka, kami menambahkan hal tersebut kedalam proyek
ini yaiu Google API agar user dapat dengan mudah menemukan lokasi cuci sepatu.
Senin, 19 Juni 2017
PostTestEstimasi
Sebutkan
3 jenis COCOMO !
COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu
algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan
diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk
memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W.
‘s Book rekayasa ekonomi Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan
usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada
studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset
dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa
proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa
pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan
pada model waterfall pengembangan perangkat lunak yang merupakan pengembangan
software proses lazim pada tahun 1981.
Macam-macam COCOMO :
1. Basic COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak
(dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang. Ukuran Program
dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber ( SLOC )
COCOMO berlaku untuk tiga kelas proyek perangkat lunak:
§ Proyek Organik – “kecil” tim dengan “baik”
pengalaman bekerja dengan “kurang kaku” persyaratan
§ Proyek semi-terpisah – “menengah” tim dengan
pengalaman bekerja dicampur dengan campuran kaku dan kurang dari kebutuhan kaku
§ Proyek tertanam – dikembangkan dalam satu set
“ketat” kendala. Hal ini juga kombinasi proyek organik dan semi-terpisah.
( Hardware, software, operasional ).
2. Medium COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai
fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian
subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut
proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “driver biaya”,
masing-masing dengan sejumlah atribut anak.
3. Detail COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate
dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll)
dari proses rekayasa perangkat lunak.
Model rinci menggunakan pengganda usaha yang berbeda untuk
setiap cost driver atribut. Ini Tahap pengganda
upaya Sensitif masing-masing untuk menentukan jumlah usaha
yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap.
Dalam rinci COCOMO, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran
program yang dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan setiap fase
siklus hidup perangkat lunak.
Sebuah jadwal proyek rinci tidak pernah statis.
Kelima fase rinci COCOMO adalah :
§ rencana dan kebutuhan.
§ desain sistem.
§ desain rinci.
§ kode modul dan uji.
§ integrasi dan pengujian.
ESTIMASI BERDASARKAN SEJARAH
Apa yang anda ketahui
dengan estimasi berdasarkan sejarah,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Estimasi adalah perkiraan, penilaian atau pendapat. Estimasi adalah suatu
metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan
nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik,
sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.
Jalan keluar dari ketergantungan
pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti
tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan
dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
Anda
dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang
dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi.
Hal
ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang
biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
Pretest Bab 9
Pada fase pemograman
ada tahapan uji. Sebutkan tahapan uji tersebut !
LANGKAH-LANGKAH
PEMROGRAMAN (THE PROGRAMMINGSTEPS)
Langkah
1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)
Menurut akal sehat anda tidak akan dapat
membuat semua program sekaligus dan kemudian membuang semuanya – ini memerlukan
rangkaian langkah demi langkah. Rencanakan urutan dimana anda akan
menggabungkannya. Bab 9 ini merinci beberapa metode untuk menggabungkan
bagian-bagian tersebut, tetapi anda harus merencanakan urutan penggabungan ini
sekarang, karena anda harus menulis program supaya dapat digabungkan. Ini
disebut Rencana Tes Sistem (System Test Plan).
Langkah
2. Mendisain Modul (Design The Module)
Programmer menerima beberapa
tingkatan disain dari fase disain. Tugasnya adalah memecah modul secara rinci
ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk
melakukan pemrograman. Ini disebut disain modul. Disain modul adalah pendekatan
top-down dimulai dengan kotak paling atas, AMST000 dan dipecah ke dalam
sub-komponen yang tepat, Dan kemudian modul tersebut dipecah lagi sampai
tercapai sebuah tingkatan dimana mulai dapat diprogram.
Pertanyaan yang bisa diajukan adalah
: “Pada tingkatan mana disain sistem berhenti dan disain modul dimulai ?”.
Jawabannya adalah “Disain sistem dipecah sampai pada tingkat dimana programmer
dapat memulainya”. Tingkatan ini dapat bermacam-macam dari proyek ke proyek dan
bahkan dari satu bagian sistem ke bagian lainnya – tergantung pada programmer
yang menerima bagian tersebut.
Adapun pertimbangan lainnya adalah :
• Jika pemecahan modul yang dihasilkan adalah sangat penting yang
memerlukan prioritas seperti adanya respon, user-friendly atau konsistensi,
perancang bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih rendah.
•
Tingkat pemecahan dari disain dinyatakan dengan kontrak.
•
Jika programmer tidak mengetahui pada waktu disain, pengetahuan programmer
tingkat menengah dapat diasumsikan, dan disain dapat diambil alih oleh
programmer tingkat menengah yang dapat mengatasinya.
Tetapi perlu diingat bahwa
programmer tidak senang menerima disain yang terlalu rinci, yang programnya
adalah menerjemahkan bahasa Inggris yang sederhana, seperti
pernyataan-pernyataan secara harafiah ke dalam bahasa pemrograman.
Langkah 3. Telusuri Disain
Modul (WalkThrough The Module Design)
Seperti pada tingkat atas dan
menengah dari disain, pertukaran harus dibuat sebaiknya pada tingkat yang
paling rendah. Telusuri disain dari masing-masing modul sebelum melakukan
pengkodean. Penelusuran ini sangat kecil : hanya programmer yang tepat,
supervisor dan mungkin programmer lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan
dari penelusuran disain modul adalah untuk memastikan bahwa disain yang terbaik
yang telah dilakukan, semua fungsi telah dialamatkan dan semua bagian telah
ditangani.
Langkah
4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Module)
Programmer harus menyiapkan rencana
pengujian modul dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian
dilakukan setelah kode ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode
yang paling ‘sulit’. Pimpinan proyek bisa saja melakukan tuntutan pada
penelusuran rencana pengujian sepanjang disain modul sedang dilaksanakan.
Kerjakan penelusuran ini bersama-sama.
Langkah
5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)
Standar pengkodean akan ditetapkan
pada saat disain sistem (lihat bagian 7.12). Kita tidak membahas bagaimana
membuat program – lihat Referensi 12 (tulisan ini membahas disain sama baiknya
dengan pemrograman) dan Referensi 13 untuk lebih jelasnya.
Berikut
ini adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :
•
Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah kira-kira 100 baris kode yang
dapat dieksekusi dan listingnya tidak lebih dari 2 halaman.
•
Satu entry, satu exit.
• Referensi
secara keseluruhan sedikit.
•
Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan, IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE,
UNTIL, CALL (bukan GO TO).
Langkah
6. Menguji Modul (Test The Module)
Programmer menguji modul dengan
menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul
langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input
mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input
yang sebenarnya.
Modul
seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut pengujian “White
Box”. Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data
pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.
• Tahap Kedua atau pengujian “Black Box”
dapat dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari
modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian
sebenarnya.
Langkah 7. Menguji Level Terendah dari
Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)
Jika modul utama
memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul
secara bersama-sama. Bahkan jika programmer tidak bertanggung jawab untuk
menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari
seluruh modul.
Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah membuat sebuah
“program stub” (potongan program) sebagai pengganti sub-modul. Potongan program
ini dapat terdiri dari empat baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah
diterima dengan baik, tampilkan parameter penerima, jika perlu lakukan
pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak sebenarnya.
Langkah 8. Menyimpan Semua Hasil
Pengujian; Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All
Tests; Submit Finished Modules To Integration)
Hasil pengujian
digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan
serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/mengepalai penggabungan ini pada sistem
berukuran kecil sampai sedang.
Software seperti
CMS (Code Management System) sangat berguna untuk menajemen konfigurasi –
menjamin program tetap berjalan sesuai versinya dan mengubah ke source code.
Langkah 9. Memulai Dokumentasi User(Get
Started On The User Documentation)
Apakah programmer
bertanggung jawab pada dokumentasi user atau tidak, tahapan ini adalah waktu
terbaik untuk menjawabnya. Dokumen-dokumen berikut mungkin harus ditulis :
· Tuntunan Pemakai (User’s Guide)
· Tuntunan
Pemeliharaan (Maintanance Guide)
· Tuntunan Operator / Tuntunan Manajer
Sistem (Operator’s Guide / System Manager’s Guide)
Post Test Bab 9
Pada fase pemograman
ada tahapan uji. Sebutkan perbedaan dari uji secara black box dengan white box
tahapan uji !
Perbedaan White Box & Black Box
· White
box (Struktural)
1. Dilakukan
oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
2. Melakukan
testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance
program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow,
software failure).
3. Dilakukan
seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.
· Metode
BlackBox (Fungsional)
1. Dilakukan
oleh penguji Independent.
2. Melakukan
pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan
output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan
reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi
tersebut setelah dilakukan white box testing.
3. Dilakukan
setelah white box testing.
Langganan:
Postingan (Atom)