Pada fase pemograman
ada tahapan uji. Sebutkan tahapan uji tersebut !
LANGKAH-LANGKAH
PEMROGRAMAN (THE PROGRAMMINGSTEPS)
Langkah
1. Rencana Penggabungan (Plan The Integration)
Menurut akal sehat anda tidak akan dapat
membuat semua program sekaligus dan kemudian membuang semuanya – ini memerlukan
rangkaian langkah demi langkah. Rencanakan urutan dimana anda akan
menggabungkannya. Bab 9 ini merinci beberapa metode untuk menggabungkan
bagian-bagian tersebut, tetapi anda harus merencanakan urutan penggabungan ini
sekarang, karena anda harus menulis program supaya dapat digabungkan. Ini
disebut Rencana Tes Sistem (System Test Plan).
Langkah
2. Mendisain Modul (Design The Module)
Programmer menerima beberapa
tingkatan disain dari fase disain. Tugasnya adalah memecah modul secara rinci
ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk
melakukan pemrograman. Ini disebut disain modul. Disain modul adalah pendekatan
top-down dimulai dengan kotak paling atas, AMST000 dan dipecah ke dalam
sub-komponen yang tepat, Dan kemudian modul tersebut dipecah lagi sampai
tercapai sebuah tingkatan dimana mulai dapat diprogram.
Pertanyaan yang bisa diajukan adalah
: “Pada tingkatan mana disain sistem berhenti dan disain modul dimulai ?”.
Jawabannya adalah “Disain sistem dipecah sampai pada tingkat dimana programmer
dapat memulainya”. Tingkatan ini dapat bermacam-macam dari proyek ke proyek dan
bahkan dari satu bagian sistem ke bagian lainnya – tergantung pada programmer
yang menerima bagian tersebut.
Adapun pertimbangan lainnya adalah :
• Jika pemecahan modul yang dihasilkan adalah sangat penting yang
memerlukan prioritas seperti adanya respon, user-friendly atau konsistensi,
perancang bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih rendah.
•
Tingkat pemecahan dari disain dinyatakan dengan kontrak.
•
Jika programmer tidak mengetahui pada waktu disain, pengetahuan programmer
tingkat menengah dapat diasumsikan, dan disain dapat diambil alih oleh
programmer tingkat menengah yang dapat mengatasinya.
Tetapi perlu diingat bahwa
programmer tidak senang menerima disain yang terlalu rinci, yang programnya
adalah menerjemahkan bahasa Inggris yang sederhana, seperti
pernyataan-pernyataan secara harafiah ke dalam bahasa pemrograman.
Langkah 3. Telusuri Disain
Modul (WalkThrough The Module Design)
Seperti pada tingkat atas dan
menengah dari disain, pertukaran harus dibuat sebaiknya pada tingkat yang
paling rendah. Telusuri disain dari masing-masing modul sebelum melakukan
pengkodean. Penelusuran ini sangat kecil : hanya programmer yang tepat,
supervisor dan mungkin programmer lainnya yang perlu diperhatikan. Kegunaan
dari penelusuran disain modul adalah untuk memastikan bahwa disain yang terbaik
yang telah dilakukan, semua fungsi telah dialamatkan dan semua bagian telah
ditangani.
Langkah
4. Rencana Bagaimana Menguji Modul (Plan How To Test The Module)
Programmer harus menyiapkan rencana
pengujian modul dan data pengujian sebelum dikodekan. Rencana pengujian
dilakukan setelah kode ditetapkan. Mereka cenderung hanya menguji bagian kode
yang paling ‘sulit’. Pimpinan proyek bisa saja melakukan tuntutan pada
penelusuran rencana pengujian sepanjang disain modul sedang dilaksanakan.
Kerjakan penelusuran ini bersama-sama.
Langkah
5. Kode Setiap Modul (Code Each Module)
Standar pengkodean akan ditetapkan
pada saat disain sistem (lihat bagian 7.12). Kita tidak membahas bagaimana
membuat program – lihat Referensi 12 (tulisan ini membahas disain sama baiknya
dengan pemrograman) dan Referensi 13 untuk lebih jelasnya.
Berikut
ini adalah ringkasan dari sebuah program terstruktur, yaitu :
•
Jika berukuran kecil. Aturan dasarnya adalah kira-kira 100 baris kode yang
dapat dieksekusi dan listingnya tidak lebih dari 2 halaman.
•
Satu entry, satu exit.
• Referensi
secara keseluruhan sedikit.
•
Konstruksi terstruktur yang digunakan : berurutan, IF/THEN/ELSE, CASE, WHILE,
UNTIL, CALL (bukan GO TO).
Langkah
6. Menguji Modul (Test The Module)
Programmer menguji modul dengan
menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa input, membiarkan modul
langsung memproses secara logik dan mendapatkan hasilnya. Beberapa input
mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut tidak menyediakan input
yang sebenarnya.
Modul
seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu :
• Tahap Pertama disebut pengujian “White
Box”. Programmer harus mengetahui isi di dalam modul dan menyediakan data
pengujian, sehingga masing-masing path logical dalam program dapat dieksekusi.
• Tahap Kedua atau pengujian “Black Box”
dapat dilakukan. Dalam pengujian ini, programmer mengabaikan bagian dalam dari
modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian
sebenarnya.
Langkah 7. Menguji Level Terendah dari
Integrasi (Test The Lowest Levels Of Integration)
Jika modul utama
memanggil sub-modul, programmer harus menggabungkan dan menguji semua modul
secara bersama-sama. Bahkan jika programmer tidak bertanggung jawab untuk
menulis sub-modul, programmer harus menguji perintah CALL dan RETURN dari
seluruh modul.
Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah membuat sebuah
“program stub” (potongan program) sebagai pengganti sub-modul. Potongan program
ini dapat terdiri dari empat baris program yang menunjukkan bahwa kontrol sudah
diterima dengan baik, tampilkan parameter penerima, jika perlu lakukan
pengontrolan kembali dengan beberapa parameter yang tidak sebenarnya.
Langkah 8. Menyimpan Semua Hasil
Pengujian; Penggabungan Modul-modul Yang Telah Diuji (Save The Results Of All
Tests; Submit Finished Modules To Integration)
Hasil pengujian
digunakan untuk menyusun statistik yang menunjukkan penyebab, cara perbaikan
serta biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
program. Pimpinan proyek biasanya menguasai/mengepalai penggabungan ini pada sistem
berukuran kecil sampai sedang.
Software seperti
CMS (Code Management System) sangat berguna untuk menajemen konfigurasi –
menjamin program tetap berjalan sesuai versinya dan mengubah ke source code.
Langkah 9. Memulai Dokumentasi User(Get
Started On The User Documentation)
Apakah programmer
bertanggung jawab pada dokumentasi user atau tidak, tahapan ini adalah waktu
terbaik untuk menjawabnya. Dokumen-dokumen berikut mungkin harus ditulis :
· Tuntunan Pemakai (User’s Guide)
· Tuntunan
Pemeliharaan (Maintanance Guide)
· Tuntunan Operator / Tuntunan Manajer
Sistem (Operator’s Guide / System Manager’s Guide)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar