200 Keluarga
Palestina Kehilangan Rumahnya
di Yerusalem Timur
Minggu, 13 Oktober
2013 19:05 wib
YERUSALEM - Sekira 200 keluarga
Palestina di Yerusalem Timur kehilangan tempat tinggalnya. Mereka terpaksa
menumpang di rumah sanak saudara, akibat rumah mereka yang dihancurkan oleh
pihak Israel.
Keluarga Palestina yang kehilangan rumahnya ini terpaksa menerima kondisi rumah yang dihancurkan oleh militer Israel. Sebagian dari warga itu pun terpaksa berlindung di balik tembok pemisah wilayah Israel.
Pindahnya warga, membuat mereka terancam kehilangan kartu identitas yang dikeluarkan Israel. Negara Yahudi tersebut, menolak mengakui warga Palestina yang tinggal di balik tembok pemisah. Praktis ini membuat mereka kehilangan hak untuk tinggal di Yerusalem Timur.
"Mereka (keluarga Palestina) sudah pindah ke balik tembok pembatas. Mereka pun hanya membayar mahal untuk tinggal di wilayah tersebut," ujar Direktur Wadi Helwah Information Centre Jawad Siyam, seperti dikutip Gulf News, Minggu (13/10/2013).
"Mulai 2008 hingga sekarang, sudah sekira 200 keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya dan tidak bisa memiliki tempat bermukim yang baru," lanjutnya.
Siyam menambahkan, beberapa tempat tinggal sementara yang didiami oleh para keluarga Palestina itu, didiami oleh lima hingga enam indivudi. Tak jarang mereka hidup di sebuah ruangan yang sama.
Keluarga Palestina yang kehilangan rumahnya ini terpaksa menerima kondisi rumah yang dihancurkan oleh militer Israel. Sebagian dari warga itu pun terpaksa berlindung di balik tembok pemisah wilayah Israel.
Pindahnya warga, membuat mereka terancam kehilangan kartu identitas yang dikeluarkan Israel. Negara Yahudi tersebut, menolak mengakui warga Palestina yang tinggal di balik tembok pemisah. Praktis ini membuat mereka kehilangan hak untuk tinggal di Yerusalem Timur.
"Mereka (keluarga Palestina) sudah pindah ke balik tembok pembatas. Mereka pun hanya membayar mahal untuk tinggal di wilayah tersebut," ujar Direktur Wadi Helwah Information Centre Jawad Siyam, seperti dikutip Gulf News, Minggu (13/10/2013).
"Mulai 2008 hingga sekarang, sudah sekira 200 keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya dan tidak bisa memiliki tempat bermukim yang baru," lanjutnya.
Siyam menambahkan, beberapa tempat tinggal sementara yang didiami oleh para keluarga Palestina itu, didiami oleh lima hingga enam indivudi. Tak jarang mereka hidup di sebuah ruangan yang sama.
PENDAPAT :
Pendapat
saya dengan peperangan antara Negara Israel dan Negara Palestina yang terjadi
sudah sangat cukup lama dan sudah melanggar banyak nilai-nilai HAM terutama
yang telah dilakukan oleh Negara Israel harus secepatnya dihentikan dengan
memberikan tindakan-tindakan tegas terhadap Negara Israel atas Negara
Palestina.
Bukankah ada sebuah organisasi yang
salah satu tugasnya untuk memepersatukan semua bangsa yang ada, yaitu PBB.
Dimana PBB saat ini? Apa fungsi PBB sebenarnya? Apa yangsedang dilakukan PBB
saat ini? Membiarkan 200 rumah keluarga mungkin lebih dari itu kehilangan
tempat tinggalnya. Bila benar bahwa dibelakang Israel ada sebuah A.S maka belum
puaskah akan apa yang terjadi dangan Palestina sekarang? Belum puaskah ratusan
bahkan ribuan anak kehilangan orang tuanya,belum puaskah melihat rakyat
palestina harus menderita di negerinya sendiri.
Hanya karena sebuah tanah yang diklaim
milik salah satu pihak yang berseteru harus ada jutaan nyawa yang melayang dan
lain sebagainya. Apabila perang yang terjadi di Palestina terus terjadi tidak
menutup kemungkinan Palestina hanya akan menjadi sebuah sejarah tentang sebuah
Negara yang hanya ingin tersenyum di negerinya sendiri, tentang sebuah Negara
yang berperang atas nama keadilan yang hilang karena daerah.
Sumber :
Nama : Taufik Maulana/18113820
Kelas : 1KA02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar