Senin, 13 Januari 2014

'Kebun Bangkai Surabaya'

Pemerhati: 'Kebun Binatang Surabaya' Bisa Menjelma   'Kebun Bangkai Surabaya'



REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah pemerhati satwa di Kota Surabaya meminta pihak kepolisian setempat segera mengusut matinya seekor singa jantan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tidak wajar pada Selasa (7/1).
Pakar hukum lingkungan dari Unair, Dr Suparto Wijoyo, Rabu (8/1) mengatakan pihaknya mendesak agar segera dilakukan investigasi yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) dan pihak kepolisian untuk membuktikan bahwa kematian satwa di sana itu secara wajar atau tak wajar.
"Saya sangat kaget dan sedih melihat masih banyaknya kematian hewan di KBS. Jika tidak dihentikan, maka KBS akan menjelma menjadi Kebun Bangkai Surabaya," kata Suparto yang juga pernah menjadi pengurus KBS dan pihak penengah ketika terjadi konflik internal KBS beberapa tahun lalu.
            Seharusnya, lanjut dia, ketika terjadi pemindahan pengelolaan KBS dari perkumpulan ke Pemkot Surabaya lewat PD Taman Satwa KBS, pihaknya berharap KBS semakin maju dan hewannya tambah sejahtera. Kenyatannya, justru kematian satwa semakin banyak.
"Ada apa ini? Pemkot Surabaya, baik wali kota maupun direksi PD KBS, harus memberikan perhatian lebih pada KBS. Saya tidak ingin KBS hanya dijadikan ikon, namun tidak mendapatkan perhatian," katanya.

 Komentar :
                Apa yang terjadi di KBS Surabaya adalah sebuah peristiwa yang sangat amat mengecewakan. Karena seharusnya dimana kebun binatang adalah salah satu tempat untuk melestarikan satwa malah menjadi tempat yang sangat mengerikan. Dimana harusnya pula satwa dapat dilestarikan malah bias-bisa satwa akan punah.
                Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan dan tidak bisa dianggap masalah sepele, Aparatur penegak hokum harus serius dalam menangani kasusu ini agar tidak terjadi lagi kejadian yang sama terulang lagi di kebin binatang yang sama.
                Kita sebagai masyarakat juga harus ikut serta mengawasi penanganan kasus ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar