Jumat, 03 Juni 2016

RANGKING 1st BUKAN SEGALANYA

dentitas Buku
Judul : RANGKING 1st BUKAN SEGALANYA
Bekal Memantik Sukses Sesungguhnya
Penulis : Bambang Wahyudiono
Penerbit : Raih Asa Sukses
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2012
Cetakan ke : 1
Tebal Buku : iv + 188 halaman
Harga : Rp. 30.000
Editor : Andriansyah
Disain Sampul : Yudi Haryanto
Ukuran Buku : p 20cm, l 14cm

Ringkasan Isi Buku
Pepatah latin mengatakan :
"NON scholae sed vitae discimus"
yang artinya kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup.



Kalau orang mengatakan tugas utama mahasiswa kuliah, saya masih bisa sependapat. Tapi saya tidak setuju bila dikatakan prestasi akademik yang tinggi otomatis menjadikan karier seseorang di tempat kerja kelak tinggi juga. Prestasi mahasiswa adalah prestasi akademik atau hard skills. Prestasi sebenarnya bukan saat di kelas, prestasi atau sukses itu setelah tamat kuliah. Dunia karier!. Baik sebagai karyawan atau wirausaha.
Sukses dunia karier tidak ditentukan ranking satu, cumlaude atau prestasi akademik, tapi 90% ditentukan oleh soft skills. Keterampilan-keterampilan yang justru minimal diajarkan di sekolah atau perguruan tinggi. Ada banyak cara yang bisa untuk memperoleh sukses. Orang sukses ada yang dengan cara alami atau ada juga dengan cara lain. Buku ini hanya bercerita tentang bagaimana sukses dengan cara yang bisa dipelajari melalui proses kematangan diri dan kematangan berorganisasi.
Kematangan tidak bisa diasah dari kegiatan menghafal pelajaran. Kematangan hanya bisa diperoleh dengan praktik-praktik nyata terutama di luar kelas, di kehidupan sosial, berorganisasi dan sebagainya.

Untuk bisa menjadi manajer tidak cukup hanya mahir kemampuan teknis. Manajer harus punya kemampuan leadership, kerjasama yang baik, komunikasi dan kemampuan memengaruhi orang lain atau influencing people.
Buku ini memuat enam bagian yang menyatu, dari kenyataan yang ada hingga tips how to mengatasi berbagai persoalan untuk dapat lolos ke tangga prestasi. Tentu saja karyawan atau pun wirausaha yang sukses. Banyak kisah nyata dan pendapat para ahli di bidangnya yang diulas dan dikritisi dalam buku ini termasuk apa yang menjadi budaya di negeri ini. Semuanya untuk mencari tahu dan membuktikan apa kunci mereka yang sukses.
Selagi mahasiswa atau pelajar banyak sekali kesempatan yang bisa diasah semenjak dini. Dunia ini anomali bagi yang tidak mampu dengan rahasia hard skills dan softskills. Keduanya harus dikuasi secara berimbang bagi mereka yang ingin sukses. Kuliah hanya bagian kecil dari proses menuju sukses, namun jalan masih sangat berliku untuk meraih segalanya.
Bagian kedua dimulai dengan ulasan kenapa ranking 1 bukan segalanya : pemimpin tidak mesti ranking satu, sukses karier meski bukan bidangnya, faktor soft skills dan hard skills, sistem pendidikan belum maksimal. Ranking satu tapi soft skills rendah identik dengan ketidaksuksesan.
Bagian tiga membahas bagaimana menentukan jalur karier : menghalau hambatan diri, bila keliru memilih tempat kerja, menetapkan pilihan berkarier, meningkatkan kompetensi berkarier, memilih Sekolah Menengah Kejuruan, hingga jawaban sanggupkah saya berwirausaha.
Tuntutan dunia kerja dimuat di bagian empat. Dimulai tips bagaimana proses dan lolos seleksi kerja, tuntutan kompetensi profesi, referensi kerja, leadership dan team work, dan bagaimana penilaian prestasi dunia kerja dilakukan. Bagian ini diakhiri dengan bagaimana menjadi pribadi berpengaruh dan ragam tuntutan seorang wirausaha.
Sebelum bagian enam penutup, disajikan bagaimana seharusnya yang merupakan inti how to buku ini yaitu bagian lima. Bagian diawali dengan mengubah paradigma, mengasah soft skills sewaktu sekolah atau kuliah, developt soft skills sebelum pensiun dari karyawan, menyadari kesalahan berpikir, berpikir positif, sukses modal spiritual, belajar terus tanpa henti. Selama hayat masih dikandung badan.
Pada bagian akhir ada statement, apa pun risiko jalan hidup yang terjadi menjadi sukses atau tidak. Sisi positif seorang ranking satu seharusnya menjadikan hidup yang tidak gampang menyerah, tidak gampang frustasi dengan himpitan karier, daya mampu menghindari sikap hidup tidak produktif, malas dan tidak bertanggungjawab. Satu lagi yang sangat berarti bagi seorang yang pernah meraih ranking satu, yaitu melekatnya budaya malu pada diri. Malu bila tidak dapat berbuat terbaik dibandingkan dengan orang lain atau malu bila dianggap tidak berprestasi oleh yang menilai diri kita. Apa pun, sukses itu relatif lantaran dinilai oleh makhluk Tuhan juga. Sukses itu setelah kehidupan kini berakhir. Babak baru dengan modal terbaik yang tergoreskan oleh kiprah diri kita sendiri.



Kelebihan
• Terdapat kalimat-kalimat inspiratif dalam buku. Kalimat-kalimat itu biasanya dicetak
tebal.
• Terdapat True Story (cerita nyata) dari rekan kerja dan pengalaman hidup penulis yang
dapat memotivasi pembaca.
• Dengan bahasa yang santai dan tidak menggunakan kata-kata kias yang banyak membuat buku mudah dipahami.
• Disain halaman yang menarik dapat membuat pembaca tidak jenuh membaca buku ini.
• Dalam menjelasakan opini penulis selalu dipaparkan pula mengenai fakta-fakta yang ada dalam masyarakat, membuat pembaca yakin akan buku ini.
• Dalam buku ini juga menjelaskan poin-poin penting dalam melamar kerja.
• Banyak menggunakan analogi-analogi membuat pemahaman isi lebih baik
.
Kekurangan
• Beberapa kata menggunakan istilah bahasa inggris jadi bagi yang kurang mengerti bahasa inggris butuh menyesuaikan.
• Banyak penggunaan tanda baca yang salah.
• Gambar-gambar dan disain halaman berwarna hitam putih.



Saran
Mengingat tingkat keterbacaan dari buku ini maka, buku ini baik dan layak dibaca untuk usia 15 sampai dengan dewasa. Mulai dari siswa SMA, Mahasiswa, Karyawan dan Calon Pegawai.

http://anjasokul.heck.in/10-resensi-buku-non-fiksi-dan-fiksi.xhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar